
Seram Bagian Barat – Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat bersama tim Kesehatan dari Puskesmas Limboro bergerak cepat dalam menangani kasus keracunan makanan yang terjadi di Dusun Ulatu Desa luhu, Kecamatan Huamual, pada senin (14/04/2025). Insiden tersebut diduga terjadi setelah sejumlah warga mengonsumsi hidangan dari sebuah acara hajatan kawinan warga setempat.
Menurut laporan awal, sebanyak 51 orang mengalami gejala Sakit perut, mual, muntah, diare, dan pusing setelah menyantap makanan yang disediakan dalam kegiatan hajatan tersebut. Warga yang terdampak segera mendapatkan pertolongan pertama oleh petugas kesehatan dari wilayah kerja puskesmas.
Kepala Puskesmas Limboro, Sarfan Abe,S.Farm, menyampaikan bahwa pihaknya langsung mengerahkan tim kesehatan ke lokasi setelah menerima laporan dari warga. "Begitu mendapat informasi, kami langsung turun ke lokasi dengan membawa tenaga kesehatan dan peralatan darurat. Prioritas utama kami adalah menstabilkan kondisi para korban dan mencegah terjadinya komplikasi serius, dari 51 orang yang mengalami keracunan 47 orang hanya dilakukan observasi dan 4 orang di infus dan semunya sudah kembali ke rumah masing masing pada hari yang sama pada saat terjadinya keracunan " ujarnya.
Di tempat yang terpisah masih dengan kasus yang sama warga Nagalema desa waesala yang meghadiri hajatan di dusun Ulatu Desa Luhu sebanyak 14 orang juga mengalami hal yang sama dari 14 orang tersebut 6 orang hanya di lakukan observasi, 6 orang diinfus di Puskesmas Waesalah, dan 2 orang di RS Pratama waesala, dan semunaya sudah kembali kerumah masing- masing pada hari itu juga, Ujar Kepala Puskesmas Waesalah dr. Saniaty T. dan staf RS Pratama Waesala
Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten juga telah melakukan investigasi lapangan di 2 lokasi berbeda guna mengidentifikasi sumber penyebab keracunan. Dugaan sementara mengarah pada salah satu jenis lauk-pauk yang disajikan, namun sampel makanan telah diambil untuk di lakukan pengujian yang lebih akurat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat, Gariman Kurniawan,SKM.,M.Kes, yang biasa di sapa Gerry menyatakan bahwa penanganan cepat ini merupakan bagian dari respon tanggap darurat kesehatan masyarakat. "Kami akan terus memantau kondisi para korban, dan jika diperlukan, akan ada evakuasi ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Selain itu, kami juga akan melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya kebersihan makanan dan pengolahan yang higienis."
Hingga berita ini diturunkan, seluruh pasien kasus keracunan telah kembali ke rumah masing-masing, Tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian ini. Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengelola dan menyajikan makanan, terutama dalam acara yang melibatkan banyak orang.






