BUKA PUASA BERSAMA (BUKBER), HUKUMNYA DAN MANFAATNYA BUAT KESEHATAN
Hasbi Abe | 21 Maret 2025 | Dibaca 331 kali |

buka bersama dinkes sbb 20 Maret 2025

 Tradisi buka puasa bersama atau bukber telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia saat bulan ramadhan tiba.

Acara ini tidak hanya sekadar makan bersama, tetapi juga merupakan momen untuk bersilaturahmi dengan teman, keluarga, dan kerabat yang jarang bertemu.

Mengenal Makna dan Keutamaan Buka Puasa Bersama

Mari kita kenali makna dan keutamaan dari buka puasa bersama. Bukber membawa makna sosial dan kebersamaan yang sangat penting dalam menjalin hubungan sesama Muslim.

Tidak hanya itu, buka puasa bersama juga menjadi kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dan keberkahan  terhadap sesama. Rasulullah SAW bersabda :

“Barang siapa memberi makan orang yang berbuka, maka baginya pahala yang sama dengan orang yang berbuka itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berbuka itu sedikitpun.” (HR Tirmidzi).

Menjaga Kebersamaan dan Silaturahmi

Mempererat rasa kebersamaan dan tali silaturahmi antar sesama muslim menjadi tujuan utama dari kegiatan buka puasa bersama. Rasulullah SAW bersabda :

“Tidak akan masuk surga seorang yang memutuskan tali silaturahmi.” (HR Bukhari dan Muslim).

Maka dari itu, dalam kegiatan buka puasa bersama, kita perlu menjaga silaturahmi dan rasa kebersamaan yang terkandung di dalamnya, serta jadikan momen tersebut sebagai tempat untuk memperkuat hubungan antar sesama Muslim.

Hukum Buka Puasa Bersama

Sebagian ulama menganggap bahwa bukber dapat diperbolehkan asalkan tujuannya adalah untuk mempererat silaturahmi dan tidak melanggar aturan-aturan agama, namun, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan. Hukum buka puasa bersama atau bukber sebenarnya sudah dituntun oleh Nabi Muhammad SAW sesuai syariat Islam.

Nabi Muhammad SAW menganjurkan buka puasa bersama (bukber) itu mirip dengan acara makan bersama. Hal ini dijelaskan oleh Hadis Abu Dawud.

Maka dari itu, seorang Muslim yang memilih untuk mengadakan atau mengikuti kegiatan bukber, hal tersebut merupakan pilihan pribadi yang sah.

Para sahabat Nabi Muhammad SAW bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kita makan tapi tidak kenyang?' Kemudian, Rasulullah balik bertanya,”Apa kalian makan sendiri?.” Para sahabat menjawab, “iya”.

Mendengar hal itu, kemudian Rasulullah SAW menjawab lagi, "Makanlah kalian bersama-sama dan bacalah Basmalah, maka Allah akan memberikan berkah kepada kalian semua.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Imam Ahmad, dan Ibnu Hibban).

Menurut  Syekh Ibnu Bazi mengungkapkan bahwa berbuka puasa bersama di bulan Ramadan boleh dilakukan, apabila tidak meyakininya sebagai ibadah.

Pernyataan tersebut berdasarkan firman Allah SWT: “…Tidak ada halangan bagimu untuk makan bersama mereka atau sendirian…” (QS. An-Nur: 61).

Syekh Ibnu Bazi menjelaskan anjuran buka puasa bersama hanya boleh dilakukan pada saat puasa wajib, yaitu puasa Ramadan. Sementara buka puasa bersama untuk puasa sunnah, hukumnya menjadi makruh. Hal itu demi menghindari sifat-sifat riya’ (ingin dilihat orang lain) dan sum’ah (ingin didengar orang lain)

Meskipun diperbolehkan, buka puasa bersama juga harus dilakukan tanpa melanggar syariat Islam. Hal itu karena terkadang kegiatan bukber bisa melalaikan kewajiban ibadah umat Islam itu sendiri seperti berlebihan dalam makan dan minum, meninggalkan shalat maghrib, banyak mengobrol dan membuang waktu dan adanya Ikhtilath (campur baur antara laki-laki dan perempuan non mahram).

Buka bersama untuk Kesehatan

Buka bersama (bukber) memiliki manfaat bagi kesehatan mental dan sosial. Jika dilakukan dengan tepat, bukber bisa menjadi momen berharga untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan mempererat hubungan sosial. Dikutip dari Nukilan.id Tak Sekedar Makan, Bukber Juga Baik untuk Kesehatan Mental seorang Psikolog Klinis, Tengku Sheila Noor Faraza, mengungkapkan bahwa berbuka puasa bersama dapat memberikan dampak positif bagi individu, terutama dalam aspek sosial.

Menurut Dr. Luigi Gratton, Vice President Office of Health and Wellness Chair Herbalife, makan bersama secara rutin, seperti yang sering dilakukan saat berbuka puasa, sangat berpengaruh pada kesejahteraan mental seseorang.

Bukber tidak hanya menjadi ajang untuk menikmati hidangan lezat setelah berpuasa, tetapi juga dapat mengurangi perasaan kesepian yang sering dialami banyak orang. Kegiatan ini memberi kesempatan untuk berbagi cerita dan memperbarui hubungan yang kadang terabaikan.

Interaksi sosial, seperti makan bersama, adalah salah satu cara paling efektif untuk melawan kesepian dan meningkatkan kebahagiaan. Dalam konteks bulan Ramadhan, buka bersama menjadi peluang untuk merasakan rasa kebersamaan yang luar biasa. Selain itu, buka bersama juga mendorong pola makan yang lebih sehat. Orang yang sering makan bersama cenderung lebih sadar dalam memilih makanan, yang pada akhirnya berdampak pada keseimbangan hormon dan kesehatan otak.
Kehadiran orang-orang terdekat saat buka bersama, baik itu keluarga atau teman lama, memberi rasa kebersamaan yang dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

HASBI ABE,S.Farm.,MH.,Apt

Kabid P2P Dinkes SBB




 





BAGIKAN :